Tips Komunikasi dengan Anak – Anak introvert dan ekstrovert memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Sebagian orang menganggap bahwa anak introvert adalah orang yang pendiam dan tidak suka bersosialisasi. Sedangkan, anak ekstrovert cenderung suka bersosialisasi dan aktif. Lantas, apakah anggapan tersebut benar?
Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Anak yang introvert bukan berarti pemalu dan tidak suka bergaul. Mereka tetap bisa tampil dengan percaya diri dan pandai bersosialisasi. Begitu juga dengan anak ekstrovert, mereka bukan berarti anak yang pecicilan. Oleh karena itu, membangun komunikasi dengan anak introvert dan ekstrovert tentu memiliki cara tersendiri. Dalam artikel ini, Tania Kids Center akan memberikan tips berkomunikasi dengan anak introvert dan ekstrovert.
Table of Contents :
Sebagian orang tua terkadang tidak memahami kepribadian sang anak. Mereka tidak peka terhadap perbedaan anak yang introvert dan ekstrovert. Hal ini bisa membuat komunikasi orang tua dan anak tidak sesuai. Oleh karena itu, sebelum berkomunikasi dengan anak, orang tua perlu memahami kepribadian anak yang introvert dan ekstrovert.
Anak introvert biasanya tidak suka menjadi pusat perhatian. Sumber energi anak introvert berasal dari dalam dirinya sendiri. Anak introvert akan mengisi ‘daya’ atau charging energi ketika sedang sendiri. Biasanya, anak introvert akan merasa mudah lelah saat di tempat ramai.
Meski demikian, anak introvert memiliki kelebihan yaitu independen, dapat bekerja seorang diri, mandiri, dan memiliki kemampuan reflektif. Anak introvert bukan berarti orang yang pemalu. Mereka bisa kok tampil percaya diri dan juga bersosialisasi. Salah satu hal terpenting yang perlu diingat tentang seorang anak introvert adalah ia hanya dapat dengan mudah berbagi hal-hal dengan seseorang yang ia rasa nyaman.
Sementara itu, anak ekstrovert cenderung mendapatkan tenaga dan kepuasan dari hal di luar dirinya. Sumber energi anak introvert saat dia berinteraksi lewat aktivitas yang melibatkan orang lain. Berbeda dari anak introvert, anak ekstrovert senang berada di tempat ramai karena bisa menjadi cara untuk charging energi. Anak ekstrovert justru akan lelah jika harus berada di situasi yang membuatnya sendiri.
Setiap anak introvert dan ekstrovert memiliki kelebihan masing-masing. Kelebihan anak ekstrovert ialah ia akan senang untuk tampil di depan umum dan suka menjadi pusat perhatian. Meski begitu, anak ekstrovert bukan berarti pecicilan, tidak pernah sedih dan egois. Anak ekstrovert juga bisa memberikan kepedulian, menjadi pendengar yang baik, dan juga bisa merasa sedih.
Perbedaan anak introvert dan ekstrovert bisa menimbulkan kendala bagi orang tua dalam berkomunikasi dengan sang anak. Lantas, bagaimana cara orang tua untuk berkomunikasi dengan anak introvert dan ekstrovert? Berikut tips nya.
Berkomunikasi dengan anak introvert perlu waktu yang tenang dan santai. Jika orang tua mencoba memulai percakapan setelah hari yang melelahkan, kemungkinan besar anak tidak akan tertarik. Dalam berkomunikasi dengan anak introvert, memilih waktu yang sedang tenang dan santai akan memberikan hasil yang lebih baik.
Ketika anak mulai menceritakan sesuatu, ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan topik dan libatkan anak dalam percakapan. Hindari menunjukkan rasa tidak antusias seperti tidak mendengarkan anak saat sedang bercerita.
Anak introvert susah untuk terbuka dengan orang lain, termasuk orang tuanya sendiri. Dalam hal ini, orang tua bisa membantu anak mengembangkan minatnya. Jika anak sangat tertarik pada sesuatu, pastikan orang tua mendukungnya untuk melakukan aktivitas atau hobi tersebut.
Saat anak pulang sekolah dan merasa kelelahan, biarkan anak memiliki waktunya sendiri. Biarkan anak rileks dan menyegarkan diri dengan cara yang ia sukai. Orang tua bisa mengajak ngobrol saat anak sudah memiliki energi. Ciptakan suasana di mana anak bisa mendatangi orang tua kapan un ia mau.
Orang tua perlu menghargai privasi anak. Jadilah orang tua yang selalu terbuka dan siap membantu kapan saja. Selain itu, ketika anak berbicara, hargailah dengan mendengarkan tanpa menyela pembicaraannya.
Baca juga : Cara Komunikasi dengan Remaja
Salah satu cara berkomunikasi dengan ekstrovert yaitu menghargai setiap momen untuk berkomunikasi. Sempatkan untuk bertanya mengenai hal-hal kecil kepada anak. Misalnya, seperti bertanya tentang kegiatannya di sekolah atau hobinya.
Anak ekstrovert cenderung akan mengekspresikan segala perasaannya. Tak terkecuali kekecewaan dan antusiasme. Anak ekstrovert juga bisa merasa kecewa ketika ceritanya tidak didengarkan. Oleh karena itu, orang tua perlu menunjukkan rasa antusiasme terhadap anak saat mereka sedang bercerita.
Orang tua perlu menghindari memotong pembicaraan. Biasanya anak ekstrovert sering merasa tidak sabar untuk bercerita dan mengeluarkan ide-idenya. Nah, orang tua perlu sabar ketika anak ekstrovert sedang berbicara.
Untuk bisa mengimbangi anak ekstrovert, orang tua perlu menjadi pendengar yang baik ketika mereka sedang berbicara. Selain menghargai anak, umumnya anak ekstrovert lebih sensitif dibandingkan anak introvert. Dengarkan apa yang sedang dibicarakan oleh anak dan tunjukkan antusiasme terhadap ide atau cerita yang disampaikan.
Nah itulah beberapa tips untuk membantu orang tua berkomunikasi dengan anak introvert dan ekstrovert. Anak introvert dan ekstrovert memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Oleh karena itu, orang tua perlu paham cara berkomunikasi dengan mereka agar terjalin komunikasi yang efektif.
Baca artikel di Tania Kids Center!
Baca juga :
Silahkan konsultasikan pertanyaan anda pada kami
Whatsapp / phone : 0811-181-1183
Email : taniakidsc@gmail.com
Alamat : Jl. Tanjung Duren Barat 1 No. 18
Jakarta Barat 11470
Copyright © 2022. Tania Kid’s Center | Klinik Tumbuh Kembang Anak | Web Designed by