Tanda Autisme pada Anak – Wajar bagi orang tua merasa khawatir ketika mendapati anak menunjukkan tanda-tanda tidak lumrah, terlebih lagi jika hal tersebut bersinggungan dengan masalah tumbuh kembang anak seperti autisme. Karenanya, penting bagi orang tua untuk terus memantau dan memperhatikan tahap tumbuh kembang anak, terutama di usia balita. Sebab, pada usia ini gejala tentang adanya gangguan tumbuh kembang lebih mudah dikenali.
Autisme merupakan salah satu kelainan perkembangan syaraf anak yang kemudian berdampak pada gangguan perilaku serta interaksi sosial. Gejala autisme yang ditunjukan pengidap dapat dideteksi sejak kanak-kanak, tapi tak jarang juga ditemukan pada orang dewasa.
Sebagai bentuk deteksi dini terhadap autisme pada anak balita, ada beberapa tanda yang perlu orang tua waspadai. Pada artikel ini, Tania Kids Center telah merangkum tanda-tanda umum yang ditunjukkan anak autisme. Apa sajakah tanda-tanda tersebut? Simak penjelasan berikut.
Table of Contents:
Tanda-tanda Umum Autisme pada Anak
Bagaimana Cara Memastikan Anak Autisme?
Tanda awal autis yang dapat dikenali pada anak balita salah satunya adalah tidak ada kontak mata. Apabila anak tidak melakukan kontak mata ketika terhadap orang lain saat berbicara, ada kemungkinan itu merupakan tandautisme. Anak autis cenderung sangat kurang melakukan kontak mata saat bayi. Gejala ini dapat terlihat lebih jelas ketika anak menginjak usia 2 hingga 6 bulan.
Anak autis umumnya sangat kurang responsif terhadap interaksi. Jadi, tak hanya tidak melakukan kontak mata kepada orang lain, tanda lain yang harus diwaspadai sebagai gejala autisme adalah kurangnya respons ketika orang lain mengajak berinteraksi. Mereka biasanya tidak tanggap ketika namanya disebut atau diajak bicara.
Mengalami masalah komunikasi juga menjadi ciri-ciri anak autis. Ini merupakan salah satu tanda autism pada anak paling mudah dikenali. Apabila anak mengalami kesulitan untuk melakukan komunikasi verbal, seperti misalnya belum mengoceh padahal sudah berusia 6 bulan, orang tua patut waspada. Tak hanya sampai di situ, masalah komunikasi verbal lain yang juga merupakan tanda autis pada anak adalah kebiasaan anak untuk mengucapkan kata yang sama secara berulang dan terus menerus.
Anak penderita autism biasanya kerap melakukan kegiatan atau gerakan tertentu secara berulang dengan frekuensi yang cukup sering, atau biasa disebut stimming. Gerakan yang dilakukan cukup beragam, seperti misalnya, mengetuk meja, menggigit kuku, membenturkan kepala ke dinding berulang-ulang, memutar badan terus menerus, dan lain sebagainya.
Dilansir dari Hallosehat, sebuah teori menyebutkan bahwa stimming pada autism memberikan efek ketenangan, sehingga tak heran ketika anak autis merasakan emosi berlebihan mereka akan melakukan gerakan tertentu secara berulang.
Mendeteksi tanda autism sedini mungkin merupakan langkah baik untuk melakukan tindakan apa yang selanjutnya mesti orang tua ambil. Akan tetapi, satu hal yang perlu digaris bawahi adalah setiap anak autism menunjukkan gejala berbeda. Melakukan self-diagnose bukan hal yang dibenarkan. Lantas, bagaimana cara memastikan apakah anak mengidap autism atau tidak?
Satu-satunya hal yang seharusnya dilakukan orang tua untuk memastikan apakah anak mengidap autism adalah dengan melakukan konsultasi kepada ahli. Ketika orang tua mulai menyadari ada yang tidak beres dari tanda-tanda yang ditunjukkan anak selama masa tumbuh kembang, alih-alih panik atau menyimpulkan sendiri. Sesegera mugkin temui professional untuk memastikan bahwa anak memiliki gangguan spectrum autisme.
Baca Juga:
Silahkan konsultasikan pertanyaan anda pada kami
Whatsapp / phone : 0811-181-1183
Email : taniakidsc@gmail.com
Alamat : Jl. Tanjung Duren Barat 1 No. 18
Jakarta Barat 11470
Copyright © 2022. Tania Kid’s Center | Klinik Tumbuh Kembang Anak | Web Designed by