Kapan Harus Skrining Tumbuh Kembang?−Skrining merupakan proses observasi untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak dari waktu ke waktu. Skrining bertujuan melihat kesesuaian usia anak dan tumbuh kembangnya. Kesesuaian antara tumbuh kembang anak dan usianya dapat diidentifikasi dari fisik serta bagaiamana anak berpikir, berbicara, bergerak, juga tindakan-tindakan terkait mental dan emosional.
Table of Contents:
Skrining tumbuh kembang umumnya dilakukan oleh dokter, psikolog, tenaga medis, atau ahli kesehatan baik di rumah sakit maupun di klinik tumbuh kembang anak. Proses skrining ini dilakukan untuk melihat apakah ada keterlambatan tumbuh kembang pada anak. Dengan skrining, tim pemeriksa maupun orang tua akan mengetahui apabila anak memerlukan perawatan khusus terkait tumbuh kembangnya.
Skrining tumbuh kembang dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap anak dengan memperhatikan beberapa aspek. Dari data yang diperoleh, dokter atau ahli kesehatan akan mengetahui apabila anak memiliki masalah tumbuh kembang.
Aspek-aspek yang dinilai dalam skrining tumbuh kembang antara lain:
Untuk melihat pertumbuhan fisik anak, akan dilakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan diameter lingkar kepala. Kemudian, tenaga medis memantau grafik pertumbuhan dari pengukuran rutin tersebut.
Aspek kedua yang menjadi penilaian saat skrining tumbuh kembang adalah perkembangan gerak dan otot. Untuk menilai aspek ini anak biasanya diminta untuk menggambar bangun datar, menggambar manusia lengkap, melempar tangkap bola, melompat, berdiri dengan satu kaki, dan lain sebagainya.
Penilainnya meliputi kemampuan anak untuk mengucapkan dan mengerti arti kata, kemampuan berhitung, kemampuan mengenal warna, kemampuan mengingat abjad, dan lain-lain.
Baca juga: Tanda Anak Butuh Terapi Wicara
Terkait aspek emosi dan psiko-sosial, akan dilihat sejauh mana anak mampu mengekspresikan perasaan mereka dan apakah anak dapat menunjukkan empati terhadap sesama.
Melihat betapa pentingya melakukan pemantauan tumbuh kembang sesuai usia anak, banyak orang tua yang bertanya-tanya mengenai kapan harus melakukan skrining tumbuh kembang. Apakah skrining harus dilakukan setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan DEPKES telah menyusun Kuisoner Praskrining Perkembangan (KPSP) yang menerangkan bahwa skrining tumbuh kembang mulai dilakukan oleh petugas kesehatan saat anak berusia 0-6 tahun. Untuk intensitasnya sendiri, menyesuaikan usia anak.
Baca juga: Apa Itu ADHD Pada Anak?
Anak usia 0-12 bulan dianjurkan untuk melakukan skrining setiap bulan, pemantauan tersebut biasanya dapat dilakukan di klinik tumbuh kembang anak seperti Tania Kids’ Center. Sementara untuk bayi berisiko tinggi seperti bayi lahir prematur atau kekurangan berat badan, skrining tumbuh kembangnya lebih baik dilakukan dokter anak khusus dari rumah sakit atau klinik anak.
Anak usia 12-24 bulan dianjurkan melakukan skrining tumbuh kembang paling tidak 3 bulan sekali. Kemudian, ketika anak telah memasuki usia 24-72 bulan skrining dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali.
Beberapa orang tua mungkin telah mengetahui kapan harus melakukan skrining tumbuh kembang anak, dan menemukan adanya masalah keterlambatan. Ketika orang tua mendapati adanya keterlambatan dalam tumbuh kembang anak, tak perlu khawatir. Sebab, dokter atau psikolog yang melakukan skrining akan memberikan saran dan solusi terbaik mengenai masalah tersebut.
Sementara itu, untuk menghindari masalah keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tua dapat melakukan beberapa hal. Agar tumbuh kembang anak optimal, orang tua harus memenuhi tiga kebutuhan dasar anak. Kebutuhan dasar tersebut adalah:
Lakukan segera skrining tumbuh kembang anak Anda di Tania Kids Center!
Baca juga:
Silahkan konsultasikan pertanyaan anda pada kami
Whatsapp / phone : 0811-181-1183
Email : taniakidsc@gmail.com
Alamat : Jl. Tanjung Duren Barat 1 No. 18
Jakarta Barat 11470
Copyright © 2022. Tania Kid’s Center | Klinik Tumbuh Kembang Anak | Web Designed by