Mengatasi Gerakan Tutup Mulut Pada Balita

mengatasi gerakan tutup mulut

Mengatasi Gerakan Tutup Mulut – Memang sangat banyak hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua saat mengurus dan membesarkan si Kecil. Salah satunya adalah tentang makanan. Ada sebuah fenomena yang kerap terjadi pada anak balita, di mana ia mulai menjadi pemilih dan terlihat tidak tertarik pada makanan yang ada. Hal ini dapat memunculkan kekhawatiran orangtua mengenai asupan gizi, berat badan anak, dan lain-lain. 

Content: 

Penyebab Gerakan Tutup Mulut 

Mengatasi Gerakan Tutup Mulut 

  1. Dos 
  1. Don’ts 

Penyebab Gerakan Tutup Mulut 

Penelitian yang dilakukan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDIAI) menunjukkan bahwa penyebab GTM pada anak yang paling sering adalah inappropriate feeding practice, atau pemberian makan pada anak yang kurang sesuai dengan prosedurnya. 

Fenomena ini kerap terjadi saat masa-masa mulainya diberikan MPASI (makanan pendamping ASI). Maka, untuk memberi makan si Kecil, Anda wajib memperhatikan beberapa feeding rules seperti berikut: 

  • Tepat waktu; tidak kurang atau lebih dari usia 6 bulan 
  • Memberikan menu yang sesuai dengan tahap perkembangan anak 
  • Kualitas bahan makanan 
  • Kuantitas makanan yang tepat 
  • Kebersihan dan penyajian makanan 

Mengatasi Gerakan Tutup Mulut 

mengatasi gerakan tutup mulut

Anak yang sedang GTM memerlukan perhatian dan kesabaran ekstra. Anda tidak bisa begitu saja memaksanya untuk menghabiskan makanan, namun juga mengkhawatirkan asupan gizinya. Lalu apa yang harus dilakukan? Simak beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi Gerakan Tutup Mulut pada Balita: 

Dos: 

  1. Membiasakan untuk memberi makan di pagi hari dalam kondisi perut kosong. Tunda pemberian susu, sehingga makanan akan lebih mungkin untuk habis. 
  1. Memberikan makanan utama dan snack secara teratur. Makanan utama perlu diberikan 3 kali sehari, dengan dua kali snack di antaranya. 
  1. Jika Anda ingin memberikan susu, berikanlah porsi yang secukupnya agar perutnya tidak hanya bergantung pada susu, namun juga makanan. Sebaiknya berikan 2-3 kalo sehari, dengan kuantitas 500-600ml/hari. 
  1. Batasi waktu makan anak dengan 30 menit/sesi. Jika lebih dari itu, artinya anak sudah tidak tertarik dengan makanan, atau dirinya belum merasa lapar. 
  1. Kondisikan lingkungan tetap menarik saat anak menyantap menu makanan. IDAI menyarankan untuk membiasakan anak makan di meja makan. 
  1. Dukung anak untuk bisa makan sendiri. Jika anak terlihat kurang tertarik dengan makanan yang ada atau menutup mulutnya rapat-rapat, tawarkan kembali tanpa paksaan. 
  1. Setelah Anda tunggu 10-15 menit, jika anak tetap tidak tertarik untuk makan, maka akhiri saja sesi makan tersebut. Ajarkan kepada anak untuk mengenali konsep rasa kenyang dan laparnya sendiri.

8. Mencoba variasi makanan atau tekstur makanan yang baru agar anak tidak merasa bosan.

Sebaliknya, inilah hal-hal yang sebaiknya Anda hindari ketika mengatasi anak pada saat GTM. 

Don’ts: 

  1. Jangan memaksa anak Anda untuk makan, apalagi sampai menggunakan kekerasan. Hal tersebut berpotensi mengakibatkan trauma, yang membuat anak semakin tidak tertarik untuk makan. 
  1. Jangan biasakan anak untuk makan sambil beraktivitas lain seperti: menonton televisi, berjalan-jalan, atau bahkan bermain. 
  1. Lebih baik tidak memberikan minuman terlalu banyak, dan juga selain air putih saat anak makan, karena akan membuatnya kenyang terlebih dahulu sebelum makanan habis. 
  1. Tidak mengiming-imingi anak dengan hadiah atau reward jika ia berhasil menghabiskan makanan. Hal ini dapat berdampak pada kebiasaan anak yang menolak makan karena tidak diberikan reward atau imbalan. 
  1. Usahakan untuk tidak memberikan junk food atau makanan instan kepada anak. Pemberian junk food atau makanan instan dapat merusak selera anak dan membuatnya menjadi pemilih dalam makan atau picky eater

Proses mengatasi gerakan tutup mulut pada anak memang memerlukan waktu untuk berproses baik bagi anak maupun orangtuanya. Namun, ketika anak sudah memiliki pola kebiasaan makan yang baik, orangtua juga akan dimudahkan ke depannya. Oleh karena itu, janganlah ragu untuk berproses bersama anak untuk membentuk pola kebiasaan makan yang baik. Jika masih mengalami kesulitan mengenai permasalahan ini, Anda dapat mencari bantuan dari dokter anak atau dokter tumbuh kembang.  

Demikian adalah informasi mengenai cara mengatasi gerakan tutup mulut pada balita. Share jika Anda merasa informasi ini berguna untuk mengatasi gerakan tutup mulut pada anak.

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut mengenai berbagai permasalahan Ibu, anak, dan tumbuh kembang anak serta cara mengatasinya, Anda dapat klik di sini.

Baca juga:

Ingin bertanya lebih lanjut tentang artikel ini ?

Silahkan konsultasikan pertanyaan anda pada kami

Artikel Terbaru

Cara Mengajarkan Anak Untuk Menjadi Lebih Empati Yang Perlu PapaMama Ketahui

Cara Mengajarkan Anak Untuk Menjadi...

Cara Mengajarkan Anak Untuk Menjadi Lebih Empati Yang Perlu PapaMama Ketahui – Rasa empati pada…
4 Cara Melatih Anak Tumbuh Menjadi Percaya Diri Yang Perlu PapaMama Ketahui

4 Cara Melatih Anak Tumbuh...

5 Cara Melatih Anak Tumbuh Menjadi Percaya Diri Yang Perlu PapaMama Ketahui – Apakah PapaMama…
Alasan Mengapa Anak Tidak Mendengarkan PapaMama!

Alasan Mengapa Anak Tidak Mendengarkan...

Alasan Mengapa Anak Tidak Mendengarkan Orang Tua! – Terkadang sebagai orang tua, tentu PapaMama ingin…
Hubungi Kami

Whatsapp / phone : 0811-181-1183
Email : taniakidsc@gmail.com
Alamat : Jl. Tanjung Duren Barat 1 No. 18
Jakarta Barat 11470 

Copyright © 2022. Tania Kid’s Center | Klinik Tumbuh Kembang Anak | Web Designed by Memarak