Bolehkah Anak Menonton? Berikut 5 Dampak dan Cara Mengatasinya!

bolehkah anak menonton

Bolehkah anak menonton? – American Academy of Pediatrics menyarankan agar anak tidak terpapar oleh screentime (televisi, ipad, video game, dan sebagainya) hingga usianya paling tidak dua tahun. Pada dua tahun pertama, anak membutuhkan interaksi dengan manusia, baik dengan orangtua maupun dengan pengasuhnya. Interaksi dengan manusia inilah yang kemudian berperan dalam perkembangan kemampuan berbicara, berpikir kritis, perkembangan sosial, perkembangan emosional, dan perkembangan kognitif anak. Walaupun tayangan yang dibuat khusus untuk anak usia dini juga mengandung berbagai pelajaran, namun hal tersebut tetap tidak dialaminya secara langsung yang sifatnya eksploratif dan melibatkan inderanya.

Content:

Dampak Buruk Menonton Televisi 

  1. Menyebabkan kesulitan belajar 
  1. Menurunkan daya konsentrasi anak 
  1. Menghambat perkembangan natural anak 
  1. Menyebabkan permasalahan komunikasi 
  1. Mengganggu kemampuan psikososial anak 

Cara Mengatasi Dampak Buruk Menonton Televisi 

  1. Bimbingan orangtua saat menonton televisi 
  1. Pembatasan durasi menonton 
  1. Penggunaan buku dan musik sebagai alternatif televisi 
bolehkah anak menonton

Dampak Buruk Menonton Televisi 

1. Menyebabkan Kesulitan Belajar 

Kebiasaan menonton televisi akan membuat anak menganggap bahwa aktivitas tersebut normal dan dapat ia lakukan terus menerus. Hal ini akan berdampak kelak saat anak diminta untuk mendedikasikan waktunya untuk kegiatan belajar. Anak akan lebih tertarik untuk menonton televisi yang sudah biasa ia lakukan, daripada harus belajar. 

2. Menurunkan Daya Konsentrasi Anak 

Rendahnya daya konsentrasi atau tingkat fokus pada anak dapat terlihat melalui perhatiannya yang sangat mudah teralihkan. Penelitian metode eksperimen dari Iowa State University menunjukkan bahwa dari 1.300 anak berusia 8-10 tahun yang menonton televisi dengan rata-rata waktu lebih dari 2 jam per hari memiliki resiko gangguan daya konsentrasi 1,6 sampai 2,2 kali lebih besar. Maka, penting agar anak tidak menonton televisi lebih dari waktu yang sudah direkomendasikan. Bolehkah anak menonton TV terus menerus tanpa batasan waktu?

3. Menghambat Perkembangan Natural Anak 

Aktivitas yang mendukung perkembangan anak seperti tidur, bermain, atau belajar berbicara akan terenggut oleh waktu yang dihabiskan anak untuk menonton televisi.

4. Menyebabkan Permasalahan Komunikasi 

Aktivitas menonton televisi yang dilakukan oleh bayi secara berlebihan mengurangi kesempatannya untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan anggota keluarga di rumah, maupun orang lain di sekitar lingkungan rumah. Hal ini dapat berdampak buruk bagi kemampuan komunikasi dan sosial anak kelak. Anak juga memiliki resiko kebiasaan untuk tidak melakukan kontak mata saat berbiacara, karena lebih familiar dengan tontonan.

5. Mengganggu Kemampuan Psikososial Anak 

Kemampuan psikososial adalah relasi yang dinamis antara aspek psikologis dan sosial manusia, atau biasa dikenal dengan aspek sosio-emosional. Aspek ini mengatur mengenai emosi, motivasi, dan bagaimana manusia bertindak kepada manusia lainnya. Memang tidak terlihat secara langsung, namun mendekati usia sekolah, aspek ini akan lebih terlihat saat ia diharuskan untuk bertemu dengan lebih banyak orang asing. 

Cara Mengatasi Dampak Buruk Menonton Televisi 

1. Bimbingan Orangtua

bolehkah anak menonton

Dengan mendampingi anak saat menonton televisi, orangtua dapat menjelaskan dan mengenalkan kepada anak mengenai apa saja yang dilihat dari tayangan tersebut. Dengan demikian, menonton bisa menjadi kesempatan belajar untuk anak yang sangat menyenangkan. Adanya edukasi dapat memaksimalkan manfaat dari sebuah tayangan. 

2. Membatasi Durasi Menonton 

Jangan biarkan televisi Anda menyala seharian. Biasakan anak untuk tidak menonton saat ada anggota keluarga lain yang berkunjung, saat makan, atau saat melakukan aktivitas santai. Biasakan anak untuk berkomunikasi tanpa gangguan dari televisi. Pada saat menonton, jangan lupa berlakukan batas waktu. Misal: satu program tayangan anak per hari, atau maksimal 60 menit maksimal sesuai anjuran American Pediatrics.

3. Penggunaan Buku dan Musik sebagai Alternatif Televisi

Sebagai alternatif, Anda dapat memanfaatkan buku, DVD musik, ataupun menyalakan radio. Selain itu, coba bacakan buku cerita anak-anak ataupun dongeng. Musik dan buku merupakan stimulasi pada anak yang tetap menghibur tanpa harus merasakan dampak-dampak yang muncul dari menonton televisi. Media-media tersebut justru akan melatih anak untuk memiliki kreativitas dan perkembangan imajinasi secara audio maupun visual. 

4. Pikirkan Aktivitas yang Kreatif untuk anak

Untuk menghindari terpaan anak dari screentime, maka orangtua harus memikirkan aktivitas untuk anak. Aktivitas tersebut dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan, agar anak tidak merasa bosan (contoh: bermain, berjalan kaki). Aktivitas tersebut juga bisa menjadi kesempatan bonding antara orangtua dan anak.

Demikian adalah informasi mengenai dampak menonton televisi pada anak dan cara mengatasinya. Jadi, bolehkah anak menonton?

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang berbagai permasalahan Ibu dan tumbuh kembang anak serta penyelesaiannya, Anda dapat klik di sini.

Baca juga:
7 Tips Mendidik Anak di Era Digital

Ingin bertanya lebih lanjut tentang artikel ini ?

Silahkan konsultasikan pertanyaan anda pada kami

Artikel Terbaru

Cara Mengajarkan Anak Untuk Menjadi Lebih Empati Yang Perlu PapaMama Ketahui

Cara Mengajarkan Anak Untuk Menjadi...

Cara Mengajarkan Anak Untuk Menjadi Lebih Empati Yang Perlu PapaMama Ketahui – Rasa empati pada…
4 Cara Melatih Anak Tumbuh Menjadi Percaya Diri Yang Perlu PapaMama Ketahui

4 Cara Melatih Anak Tumbuh...

5 Cara Melatih Anak Tumbuh Menjadi Percaya Diri Yang Perlu PapaMama Ketahui – Apakah PapaMama…
Alasan Mengapa Anak Tidak Mendengarkan PapaMama!

Alasan Mengapa Anak Tidak Mendengarkan...

Alasan Mengapa Anak Tidak Mendengarkan Orang Tua! – Terkadang sebagai orang tua, tentu PapaMama ingin…
Hubungi Kami

Whatsapp / phone : 0811-181-1183
Email : taniakidsc@gmail.com
Alamat : Jl. Tanjung Duren Barat 1 No. 18
Jakarta Barat 11470 

Copyright © 2022. Tania Kid’s Center | Klinik Tumbuh Kembang Anak | Web Designed by Memarak