Berbicara mengenai perlu tidaknya melakukan terapi wicara untuk anak autis. Maka, jawabannya adalah perlu.
Terapi wicara dapat membantu mengembangkan kemampuan berbahasa dan komunikasi khususnya untuk anak autis. Anak autis umumnya memiliki masalah terkait kontrol diri, hal ini berdampak pada lemahnya kemampuan komunikasi mereka.
Kesulitan berbicara dan menangkap maksud pembicaraan orang lain adalah contoh dari kemampuan komunikasi lemah yang biasanya dialami oleh anak autis. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan terapi wicara.
Adapun bentuk terapi wicara yang dilakukan untuk anak menderita autisme adalah sebagai berikut.
Table of Contents:
Gunakan Mainan atau Makanan Kesukaan Anak
Anak autis cenderung memiliki kosakata yang terbatas. Sebagian besar malah tidak banyak bicara. Mengajarkan mereka kata-kata dasar yang penting dan sering digunakan akan sangat membantu untuk mengembangkan kemampuan komunikasi mereka.
Papa Mama dapat mengajarkan anak kata-kata dasar seperti “tolong”, “terima kasih”, “berhenti”, dan lain sebagainya. Karena anak autis biasanya kesulitan memahami kata-kata asing yang baru didengar, maka Papa Mama harus mengajarkan kata-kata tersebut secara berulang.
Dalam sebuah penelitian, anak autis lebih tertarik dan memberikan respons yang baik terhadap suara binatang. Papa Mama dapat melakukan terapi wicara melalui permainan yang melibatkan suara hewan.
Misalnya dengan papan bermain atau replika binatang, kemudian menirukan masing-masing suara hewan yang anak pegang. Seperti siulan burung, gonggong anjing, dan lain-lain. Anak akan belajar untuk menirukan suara-suara tersebut.
Setiap anak biasanya memiliki satu mainan atau makanan kesukaan. Papa Mama dapat memanfaatkan hal tersebut untuk terapi wicara atau mengajarkan anak autis berbicara.
Seperti yang diketahui bahwa anak autis susah untuk mengontrol dirinya. Namun, ketika diberikan makanan atau mainan kesukaan hal tersebut akan menyita fokus perhatian mereka. Saat ini merupakan momen yang tepat untuk melatih kemampuan komunikasi anak.
Papa Mama tentu sadar akan kesulitan si kecil dengan masalah autisme untuk mempelajari bahasa, bukan?
Untuk itu, perlu adanya cara khusus agar proses terapi wicara membuahkan hasil. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan kartu bergambar. Dalam kartu bergambar ini biasanya dilengkapi dengan gambar objek tertentu dan/teks warna-warni.
Pancing si kecil untuk mengucapkan gambar atau kata apa yang tertera dalam kartu. Hal ini dapat melatih kemampuan berbicara ank dan menambah perbedaharaan kata.
Salah satu cara terapi wicara yang efektif untuk dilakukan terhadap anak autis adalah dengan membacakan cerita. Secara rutin, Papa Mama dapat membacakan dongeng kepada anak.
Dalam waktu membaca ini, anak akan belajar begitu banyak kosakata baru. Ketika membaca, Papa Mama juga perlu menggunakan ekspresi wajah yang sesuai dengan suasana cerita dan mengganti suara setiap dialog tokoh. Dengan begitu, anak tak hanya akan belajar mengenal kosakata tapi juga membedakan intonasi, artikulasi, dan ekspresi.
Ketika anak di diagnosa menderita gangguan autisme, tentu hal pertama yang harus Papa Mama lakukan adalah menemui ahli untuk mengetahui langkah apa yang harus dilakukan. Beberapa poin di atas hanyalah sedikit cara terapi wicara sederhana yang dapat dilakukan di rumah. Untuk mengetahui kebutuhan anak autis lebih lanjut, kunjungi Klinik tumbuh kembang anak seperti Tania Kids Center.
Baca juga artikel lainnya di sini.
Silahkan konsultasikan pertanyaan anda pada kami
Whatsapp / phone : 0811-181-1183
Email : taniakidsc@gmail.com
Alamat : Jl. Tanjung Duren Barat 1 No. 18
Jakarta Barat 11470
Copyright © 2022. Tania Kid’s Center | Klinik Tumbuh Kembang Anak | Web Designed by