Cara Mengatasi Anak Korban Bullying 一Sebagai orang tua, Papa Mama harus aware terhadap kesehatan mental anak. Hal ini tak hanya berlaku di rumah, tapi juga saat anak di sekolah. Sayangnya, ketika anak sudah bersekolah, Papa Mama tidak dapat secara langsung mengawasi lingkungan pertemanan anak. Alhasil, ketika terjadi masalah yang berhubungan dengan pertemanan Papa Mama pun tidak dapat banyak bertindak.
Misalnya saja perundungan atau yang lebih dikenal dengan istilah bullying. Bullying adalah bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja. Segala bentuk kekerasan tentu memiliki dampak yang buruk bagi korban, begitu juga bullying.
Papa Mama tentu tidak ingin bukan, si kecil yang sudah dirawat dengan penuh kasih sayang menjadi korban kekerasan dari tindak bullying ini? Lantas, cara apa sih, yang dapat Papa Mama lakukan untuk mengatasi anak yang menjadi korban bullying? Simak pembahasannya di bawah ini.
Table of contents:
Dengarkan Apa yang Anak Katakan
Edukasi Anak Bahwa Bullying Bukan Perbuatan Baik
Kontak Pihak yang Dapat Membantu
Menjadi pendengar yang baik merupakan skill yang harus dimiliki Papa Mama. Ada banyak kasus perundungan yang tidak sampai ke telinga Papa Mama karena anak takut untuk memberi tahu. Alasannya pun beragam, takut Papa Mama akan marah, takut disalahkan, atau takut karena diancam oleh pelaku.
Jika anak di-bully, artinya mereka adalah korban. Jadi, Papa Mama sebisa mungkin jangan menyalahkan si kecil atas kejadian tersebut. Jangan juga bereaksi berlebihan seperti marah-marah, hal itu akan membuat nyali anak semakin ciut dan urung bercerita lebih.
Alih-alih, jadilah pendengar yang suportif dan netral. Papa Mama dapat mencoba menanyakan kepada anak, apa yang dapat Papa Mama lakukan untuk membantu mereka terkait hal tersebut.
Jangan biarkan si kecil menjadi sosok yang penuh dendam. Rasa marah Papa Mama ketika mendapati kenyataan bahwa anak di-buly adalah hal lumrah. Bagaimanapun, jangan pernah mengajarkan si kecil untuk menumbuhkan sifat pendendam.
Edukasi anak bahwa bullying adalah tindakan tidak terpuji. Anak tidak perlu membalas pelaku bullying sebab kekrasan tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
Alih-alih membalas pelaku bullying dengan tindakan serupa. Ajarkan anak untuk berani menghadapi bullying dengan cara yang tepat. Adapun cara menghadapi bullying adalah berani melaporkan tindakan tersebut ke orang tua atau guru.
Berikan juga pemahaman pada anak ketika mereka di-bully, sebisa mungkin untuk menghindari hal tersebut. Misalnya, jika mereka mendapatkan kekerasan fisik, ajari anak untuk menepis, bukan membalas. Jika mereka mendapatkan perundungan secara daring, ajari si kecil untuk memutus kontak dengan memblokir pelaku bullying.
Untuk mengatasi bulying Papa Mama perlu menghubungi pihak yang sekiranya dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Jika bullying terjadi di sekolah, Papa Mama dapat menghubungi pihak sekolah untuk melaporkannya.
Bersikap sepele terhadap perundungan dapat berakibat fatal. Untuk itu, berunding dengan pihak sekolah adalah pilihan yang bijak. Hal ini juga dapat membantu mencegah kejadian serupa kembali terulang. Terkait dampak dari bullying pada anak, biasanya anak yang menjadi korban bullying akan mengalami trauma. Agar si kecil pulih dari trauma, anak harus mendapat perawatan yang tepat. Papa Mama dapat menghubungi psikolog anak untuk membantu masalah ini.
Baca juga artikel lain dari Tania Kids Center.
Silahkan konsultasikan pertanyaan anda pada kami
Whatsapp / phone : 0811-181-1183
Email : taniakidsc@gmail.com
Alamat : Jl. Tanjung Duren Barat 1 No. 18
Jakarta Barat 11470
Copyright © 2022. Tania Kid’s Center | Klinik Tumbuh Kembang Anak | Web Designed by