Dasar keterampilan makan yang mencakup semua kegiatan yang menggunakan sistem gerak otot dari rongga mulut, seperti rahang, gigi, langit-langit, lidah, bibir, dan pipi. Tak terkecuali juga koordinasi gerak antar organ-organ rongga mulut disebut dengan oromotor. 

Keterampilan oromotor ini tidak bisa didapat secara instan, harus di pelajari dan dilatih secara bertahap. Baiknya oromotor dilakukan sejak anak diberi MPASI. Ini dilakukan untuk merangsang pemberian makan, dengan cara memberi MPASI secara teratur di waktu yang tepat, melatih keterampilan mengunyah pada anak, dan cari tahu gangguan makan dan segera mengatasinya. 

MamaPapa bisa merangsang anak dengan memberikan alat bantu seperti teether. Ini dapat membantu si kecil mempertajam sensor oromotornya untuk belajar tentang ukuran, bentuk, tekstur, dan rasa. 

Beberapa tanda apabila anak mengalami gangguan oromotor, yaitu: 

• Belum bisa makan nasi padahal usia sudah satu tahun, dan makanan harus selalu di haluskan pada usia di bawah dua tahun. 
• Tidak bisa makan sayur, buah atau makanan tertentu karena tidak bisa mengunyahnya. 
• Anak lebih menyukai makanan garing dan renyah, seperti biskuit. 
• Anak tidak menyukai makanan yang lengket dan nempel di mulut. 

• Saat muntah masih terlihat gumpalan nasi, tandanya proses mengunyahnya tidak berlangsung dengan sempurna. 
• Gangguan koordinasi motorik  yang mengkibatkan anak tergigit sendiri bagian lidah atau bibir secara tidak sengaja saat makan. 
• Mengalami keterlambatan bicara atau gangguan bicara, seperti gagap, cadel, atau bicara terlalu cepat sehingga perkataannya susah dipahami. 

Apabila anak MamaPapa mengalami tanda seperti yang disebutkan di atas, MamaPapa bisa atasi dengan meningkatkan stimulasi oromotornya seperti cara di bawah ini. 

Meningkatkan Stimulasi Oromotor 

Untuk meningkatkan stimulasi oromotor si kecil, alangkah lebih baiknya untuk tidak melarang anak ketika ia sedang bereksplorasi dengan organ mulutnya. Misalnya, saat ia memasukkan tangan atau kakinya ke mulut, tapi dalam keadaan tangan dan kaki bersih ya. 

Gerakan memasukkan tangan atau kaki ke mulut ini merupakan koordinasi antara tangan dengan mata. Perlu juga untuk melepaskan sarung tangan anak sesekali, karena sensori juga berperan dalam terjadinya gangguan makan pada anak. 

Ketika tangan yang dimasukkan ke mulut, gerakan rahang untuk membuka mulut lebih kecil. Sedangkan apabila kaki yang dimasukkan ke mulut, maka gerakan rahang yang membuka akan lebih lebar. Selain itu, cara ini juga bermanfaat untuk menguatkan otot perut sebagai persiapan tengkurap dan mengangkat kepala. 

Selain menggunakan teether sebagai alat bantu, stimulasi oromotor juga bisa dilatih di rumah menggunakan beberapa alat sederhana, antara lain: 

• Memijat daerah wajah, bahu, lengan, dan leher. Pijat dengan lembut juga pipi dan area sekitar mulut dengan gerakan melingkar dan naik/turun, cara ini berguna untuk merangsang kekuatan rahang. Pijatan lembut ini bisa diterapkan pada bayi dengan usia tiga bulan ke atas ya. 
• Belajar menyedot menggunakan sedotan, bisa memberikan minuman yang lebih kental seperti jus. 
• Meniup peluit, harmonika, atau belajar meniup menggunakan sedotan. 
• Menyikat gigi dan lidah secara teratur 
• Meniup gelas dengan sedotan yang berisi air hingga memunculkan gelembung. 

• Meningkatkan tekstur makanannya secara bertahap, mulai dari halus sampai yang kasar sesuai pertambahan usianya. 

Nah itulah beberapa tips untuk meningkatkan stimulasi oromotor pada anak. MamaPapa tetap waspada dan perhatikan si kecil setiap saat ya, agar si kecil tetap dalam proses perkembangan dan pertumbuhan yang baik dan tepat. 

Baca juga : https://taniakidscenter.com/mamapapa-perlu-tahu-ini-ciri-ciri-anak-perlu-terapi-oromotor/