Kenapa Bayi Wajib Merangkak? – Orang tua tentu menyadari bahwa beragam pertanyaan terkait tahap tumbuh kembang anak tentu tidak akan pernah ada habisnya. Seperti misalnya, “Apakah tahap merangkak merupakan hal wajib bagi bayi?”, “Bayi merangkak di umur berapa?”, dan lain sebagainya. Terlebih lagi jika muncul hal-hal yang tidak lumrah seperti bayi merangkak mundur, merangkak dengan perut dan lain sebagainya.
Di artikel ini Tania Kids Center akan membahas mengenai kenapa merangkak merupakan hal wajib dalam proses tumbuh kembang bayi.
Table of Contents:
Dalam proses tumbuh kembang, bayi umumnya mulai belajar tengkurap dan berguling di usia 4 atau 5 bulan. Kemudian, memasuki rentan usia 6-10 bulan, bayi mulai belajar merangkak. Beberapa bayi bahkan sudah mampu merangkak dengan mahir di usia tersebut.
Meski tak sedikit bayi yang tidak melewati tahap merangkak dan bisa duduk bahkan lancar berjalan. Akan tetapi, apabila telah berusia 12 bulan tapi bayi tidak menunjukkan tanda-tanda merangkak dan upaya untuk mengkoordinasi gerak anggota tubuh, hal tersebut merupakan red flags yang harus diwaspadai orang tua.
Jika anak Anda menunjukkan red flags perihal merangkak, konsultasikan perkara tersebut kepada dokter spesialis anak atau klinik tumbuh kembang anak.
Baca Juga:
Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan
Dapat dibilang bahwa merangkak merupakan satu tahapan krusial sebagai awal bagi bayi untuk mengembangkan kemampuan motorik. Tak ayal, merangkak adalah tahap tumbuh kembang yang penting untuk diperhatikan.
Merangkak membantu melatih otot-otot tubuh bayi agar lebih kuat dan siap. Selain itu, merangkak juga berfungsi sebagai aktivitas untuk melatih koordinasi gerakan tubuh bayi yang nantinya berguna agar bayi dapat melakukan berbagai aktivitas secara mandiri.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa merangkak merupakan hal wajib dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Mengingat sebarapa pentingnya merangkak bagi bayi. Berikut telah kami rangkum cara menstimulasi bayi merangkak.
Stimulasi merangkak pada bayi dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan baby walker. Kendati alat ini dirancang untuk memudahkan bayi berjalan. Akan tetapi, tanpa pengawasan penuh, bayi bisa mengalami cedera.
Terlebih lagi, jika otot bayi belum benar-benar siap untuk berjalan. Alangkah lebih baiknya, untuk menghindari penggunaan baby walker ketika bayi sedang belajar merangkak.
Baca juga:
Cara lain untuk melatih bayi merangkak adalah dengan mengajarkan bayi untuk meraih objek tertentu yang diletakkan tak jauh dari jangkauan. Pancing bayi untuk meraih objek tersebut. Objek dapat berupa mainan yang disukai bayi, atau benda lain yang menarik perhatian.
Pastikan bahwa objek yang ada di sekitar bayi aman dan tidak berpotensi melukai mereka.
Cara menstimulasi bayi untuk merangkak selanjutnya adalah dengan meluangkan waktu untuk rutin lakukan tummy time. Tummy time merupakan posisi tengkurap yang berguna untuk memperkuat otot tubuh pada bayi. Otot-otot yang dimaksusd antara lain otot leher, bahu, dan kepala. Apabila otot tubuh bayi kuat, tentu proses belajar merangkak jauh lebih mudah.
Nah, dari pembahasan di atas dapat dipahami bahwa merangkak adalah satu tahapan wajib dalam proses tumbuh kembang bayi. Orang tua harus memperhatikan dengan seksama mengenai perkembangan bayi dalam tahap merangkak. Apabila bayi mengalami kesulitan atau masalah berupa keterlambatan merangkak, segera konsultasikan kepada ahli.
Baca juga artikel lainnya dari Tania Kids Center.
Baca juga:
Silahkan konsultasikan pertanyaan anda pada kami
Whatsapp / phone : 0811-181-1183
Email : taniakidsc@gmail.com
Alamat : Jl. Tanjung Duren Barat 1 No. 18
Jakarta Barat 11470
Copyright © 2022. Tania Kid’s Center | Klinik Tumbuh Kembang Anak | Web Designed by