Tahap Perkembangan Berbicara pada Anak — Mendengar si kecil mengucapkan kata pertamanya memang merupakan momen membahagiakan bagi Papa Mama. Akan tetapi, meski Papa Mama sangat ingin mendengar anak segera berbicara, Papa Mama tidak bisa buru-buru memaksakannya. Sebab, kemampuan berbicara anak ada tahapannya sendiri.
Pada kesempatan kali ini, Tania Kids Center akan membahas tentang tahap perkembangan berbicara pada anak. Kira-kira apa saja, ya?
Table of Contents:
Tahap pertama dari perkembangan berbicara bayi terjadi pada usia 0 sampai 6 bulan. Pada tahapan ini, bayi belum memiliki skill berbicara, sehingga mereka berkomunikasi melalui suara seperti tangisan atau ocehan.
Ketika bayi dilahirkan ke dunia, tangisan merupakan hal pertama yang dapat Papa Mama dengar. Crying yang berarti tangisan merupakan tahap paling awal dari perkembangan bahasa bayi sebelum ia dapat lancar berbicara.
Bayi menangis sebagai pertanda bahwa oksigen telah masuk ke paru-parunya. Selanjutnya, tangisan akan menjadi cara bagi bayi untuk berkomunikasi. Tangisan merupakan respons bayi terhadap lingkungan sekitar.
Ada banyak macam tangisan yang dilontarkan bayi. Mulai dari tangisan biasa karena bayi mencoba memberitahu bahwa ia lapar. Ada juga tangisan yang menjadi pertanda bahwa bayi merasakan emosi marah atau sakit.
Bayi juga akan mengeluarkan suara ocehan karena perasaan tertentu. Misalnya emosi senang karena berada di dekat Papa Mama. Ocehan yang dilontarkan bayi biasanya berupa suara-suara tidak berpola seperti “ah” atau “uh”.
Di usia 6-9 bulan, ocehan bayi jadi lebih sempurna menjadi celotehan. Anak akan berceloteh huruf gabungan satu suku kata seperti “da” dan “ma” yang belum membentuk kata. Mereka mulai paham ketika diajak berkomunikasi orang di dekatnya, dan belajar menirunya.
Merupakan tahap penyempurnaan ocehan, di usia 6-9 bulan bayi akan memasuki fase babbling di milestone perkembangan berbicara. Di usia ini, bayi bisa mulai berceloteh satu suku kata berupa gabungan huruf konsonan dan vokal. Seperti “ma”, “da”, dan “ba”.
Meski usaha bayi untuk berkomunikasi masih belum sempurna dan kata-kata yang ia ucapkan juga tidak bermakna. Tapi bayi akan mengulangi kata-kata tersebut secara terus menerus.
Hal tersebut terjadi karena bayi sedang mengeksplorasi setiap bagian dari rongga mulutnya. Saat berada di fase babbling, otot mulut dan gigi bayi mulai tumbuh untuk menyiapkan anak ke tahap berbicara yang lebih lanjut.
Fase holofrasa ini dimulai saat anak menginjak usia 9 hingga 18 bulan. Ditandai dengan diucapkannya kata pertama yang sederhana tapi bermakna seperti “mama” atau dada”. Saat ini, bayi sudah memahami makna sebuah kata yang ia dengar dan ucap.
Tahapan terakhir perkembangan kemampuan berbicara anak adalah holofrasa. Dimulai dari diucapkannya kata pertama yang memiliki makna oleh anak, hingga kemudian ia mampu memahami dan mengucapkan lebih kata-kata lainnya.
Setelah bayi sering berceloteh terutama di usia setengah tahun, kata pertama akan keluar dari mulut si kecil biasanya di usia 9-18 bulan. Papa Mama akan mulai mendengar bayi mengatakan kata sederhana seperti “mama” atau “dada”.
Di tahap ini si kecil juga sudah semakin memahami kata-kata yang Papa Mama ucapkan. Perbendaharaan katanya jadi semakin banyak di usia satu tahun. Mereka juga sudah mampu menyusun pola dan nada bicara dengan lebih jelas meskipun belum sepenuhnya tepat.
Ini merupakan fase lebih lanjut dari holofrasa. Selama di tahapan ini, anak dapat mengucapkan kalimat dengan dua kata yang bermakna. Mereka akan mengelompokkan kata-kata yang mereka pelajar di fase sebelumnya.
Tahap ini biasanya terjadi di usia 18-24 bulan. Anak-anak biasanya mengucapkan frasa “minum susu” atau “mama makan” dan lain sebagainya. Meski terkadang pengucapan anak tidak begitu jelas, tapi apa yang mereka ucapkan dapat dimengerti.
Telegraphic adalah fase yang terjadi ketika anak menginjak usia 24 bulan sampai 30 bulan. Anak-anak di usia ini mampu berbicara dengan suku kata yang lebih panjang dan frasa lebih dari dua kata.
Meskipun gramar atau susunan kata pada kalimat yang anak ucapkan tidak tepat. Akan tetapi, kalimat mereka cukup untuk menyampaikan sebuah makna.
Ketika usia anak sudah melewati 30 bulan, fase perkembangan bahasanya berada di tahap multi-word. Mereka sudah mampu membentuk kalimat kompleks yang dapat membantu mereka membangun komunikasi dengan lebih baik.
Di usia ini anak telah memiliki kosa kata yang cukup melimpah di kamus bahasa mereka dan dapat memilih diksi makna yang tepat untuk dipakai. Susunan kata dalam setiap kalimat yang anak ucapkan pun lebih tertata.
Itulah tahapan perkembangan keterampilan berbicara pada anak yang telah Tania Kids Center rangkum. Meskipun beberapa anak mungkin mengalami proses yang terlambat atau lebih awal, tapi jika Papa Mama merasa ada yang tidak wajar dari tahapan perkembangan tersebut, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk membaca artikel lain mengenai tumbuh kembang anak, klik di sini.
Silahkan konsultasikan pertanyaan anda pada kami
Whatsapp / phone : 0811-181-1183
Email : taniakidsc@gmail.com
Alamat : Jl. Tanjung Duren Barat 1 No. 18
Jakarta Barat 11470
Copyright © 2022. Tania Kid’s Center | Klinik Tumbuh Kembang Anak | Web Designed by