Apakah Sistem Reward dan Punishment Efektif untuk Anak?

Apakah Sistem Reward dan Punishment Efektif untuk Anak?

Apakah Sistem Reward dan Punishment Efektif untuk Anak? – Reward dan Punishment adalah salah satu cara mendidik anak yang sering digunakan oleh PapaMama. PapaMama mungkin pernah memberikan hadiah kepada anak sebagai sebuah bentuk pengharagaan ketika mereka mencapai sebuah prestasi. Anak yang mendapat peringkat di sekolah, anak yang memenangkan juara lomba, biasanya sering mendapat hadiah dari PapaMama. 

Kebalikannya, mungkin PapaMama disini pernah memberikan punishment kepada anak ketika anak tersebut melakukan kesalahan. Punishment atau hukuman ini memiliki tujuan untuk memberikan efek jera pada anak, sehingga tidak akan mengulangi perbuatannya. 

Metode Reward dan Punishment masih banyak diterapkan oleh orang tua. Namun, penerapan reward dan punishment ini harus ada aturannya, sehingga tidak menyebabkan efek negatif pada anak. PapaMama tentu tidak ingin metode ini menjadi boomerang pada pendidikan anak. Oleh karena itu, PapaMama harus memahami apa itu reward dan punishment, agar keduanya berjalan dengan seimbang. 

Apa itu Reward?

Reward bisa diartikan sebagai hadiah atau ganjaran yang diberikan sebagai sebuah bentuk apresiasi atau penghargaan. Hadiah biasanya sering digunakan sebagai salah satu cara mendidik anak ketika anak melakukan sesuatu yang baik. Reward juga dapat diartikan sebagai alat untuk mendidik anak supaya anak merasa senang karena yang dilakukannya mendapat penghargaan. 

Tujuan dari mendidik anak adalah untuk lebih meningkatkan motivasi intrinsik atau dari diri sendiri daripada motivasi ekstrinsik atau berasal dari luar. Artinya adalah diharapkan anak nantinya ketika melakukan suatu yang baik maka perbuatan itu berdasarkan atas kesadaran anak itu sendiri. Namun reward atau pemberian hadiah/penghargaan/apresiasi terhadap anak yang terlalu sering bisa menyebabkan anak melakukan sesuatu hanya untuk mengejar reward saja sehingga akhirnya motivasinya sifatnya ekstrinsik atau dari luar dirinya.  

Jangan sampai anak menjadi terpaku dengan reward dan melakukan semuanya hanya semata-mata demi reward.  

Aturan Pemberian Reward Terhadap Anak

Dalam memberikan reward, PapaMama harus berpedoman pada aturan-aturan sebagai berikut: 

  • Sebaiknya reward tidak diberikan secara rutin ketika anak melakukan/menunjukkan perilaku baik.  Pemberian reward yang dilakukan secara terus menerus dikhawatirkan akan menimbulkan efek negatif pada anak. Efek yang dapat ditimbulkan yaitu anak dapat menjadi pamrih dan kehilangan motivasi positif lainnya. Anak juga hanya akan berusaha dengan keras apabila diiming-imingi dengan hadiah. Ini akan menjadi kebiasaan yang kurang bagus untuk perkembangan karakter anak, tentunya PapaMama tidak ingin ini terjadi, bukan? 
  • Dalam memberikan reward, PapaMama harus bersikap adil pada anak-anak lain agar tidak menimbulkan rasa iri di antara mereka. PapaMama harus memberikan batasan dan maksimal berapa kali seorang anak boleh mendapatkan reward. Ini agar tidak terjadi kecemburuan sosial di antara anak, anatara kakak dan adik. 
  • Dalam memberikan reward, PapaMama harus paham dengan karakter si anak. Anak yang masih usia dini jangan diberikan janji yang rumit. Memberikannya sebatang coklat pun hal yang cukup. Jangan menjanjikan hadiah yang terlalu mewah kepada anak, sekalipun PapaMama mampu untuk mengadakannya. Perlu dicatat juga bahwa reward tidak harus selalu dalam bentuk materi/ barang tapi bisa juga berupa pujian, pelukan, dsb. 

Apa itu Punishment?

Berbeda dengan reward, Punishment memiliki arti sebagai hukuman yang diberikan secara sengaja sebagai ganjaran atas pelanggaran yang telah anak lakukan. Pemberian punishment ini dapat membantu membentuk perilaku anak agar lebih baik dan mengurangi perilaku negatif. Namun, punishment juga dapat memberikan dampak negatif apabila tidak diberikan dengan tepat. 

Awalnya, tujuan diberikan punishment ini diharapkan bisa menimbulkan efek jera kepada anak apabila melakukan suatu pelanggaran yang dilakukan. Pada kenyataannya, jika punishment diberikan pada anak yang sensitif anak akan merasa sedih dan bisa menjadi kurang percaya diri. PapaMama tentu tidak ingin terjadi pada si buah hati. Oleh karena itu PapaMama harus memperhatikan hal itu jika ingin melakukan punishment

Aturan Pemberian Punishment Terhadap Anak

  • PapaMama harus menghindari pemberian punishment dalam bentuk perlakuan fisik karena hal itu akan menyebabkan trauma psikis pada anak. Hukuman dalam bentuk perlakuan fisik akan membuat anak menyimpan luka batin yang cukup lama, tidak jarang ada yang menyimpan luka itu hingga dewasa. Oleh karena itu, PapaMama jangan sampai memberikan hukuman fisik pada anak. 
  • PapaMama harus menghindari pemberian punishment yang bersifat melabeli anak dengan kata-kata yang tidak baik. Kata-kata seperti anak malas, anak nakal, dan label negatif lainnya tanpa disadari dapat melekat di alam bawah sadar anak, hingga akan menjadi karakter anak tersebut. 
  • Daripada memberikan punishment lebih baik memberikan konsekuensi. Tujuan dari proses pendisiplinan anak bukan untuk menghukum anak tapi untuk mengajarkan yang benar. Dalam memberi konsekuensi sebaiknya disesuaikan dengan usia anak, nyambung dengan kesalahannya, dan masuk akal. Misalnya anak menumpahkan air maka konsekuensi yang tepat adalah meminta anak membersihkan tumpahan air tersebut, bukan dihukum untuk berdiri di pojok karnea tidak nyambung dengan kesalahan.  
  • Setelah diberikan konsekuensi, sebaiknya orangtua mengajak anak berdiskusi tentang kejadian tadi misalnya apa kesalahannya, yang harus diperbaiki dan cara memperbaikinya. 

Berdasarkan yang sudah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem reward dan punishment merupakan cara yang cepat dalam mendidik anak tapi harus dipertimbangkan apakah hal ini akan bisa menjadi motivasi intrinsik atau tertanam dalam diri anak? 
 

PapaMama dapat membaca kembali aturan pemberian reward dan punishment di atas untuk meningkatkan motivasi intrinsik pada anak. Jika PapaMama masih bingung dalam menerapkan pendisiplinan yang tepat,  dapat mengonsultasikan bagaimana cara mendidik anak yang baik di Tania Kids’ Center, ya!

Ingin bertanya lebih lanjut tentang artikel ini ?

Silahkan konsultasikan pertanyaan anda pada kami

Artikel Terbaru

PapaMama Perlu Tahu! Ini Ciri-ciri Anak yang Memiliki IQ Rendah

PapaMama Perlu Tahu! Ini Ciri-ciri...

PapaMama Perlu Tahu! Ini Ciri-ciri Anak yang Memiliki IQ Rendah – PapaMama harus mengenali ciri-ciri…
PapaMama Perlu Tahu! Ini Ciri-ciri Anak yang Memiliki IQ Tinggi

PapaMama Perlu Tahu! Ini Ciri-ciri...

PapaMama Perlu Tahu! Ini Ciri-ciri Anak yang Memiliki IQ Tinggi – Mempunyai buah hati yang…
Berapa Usia Tepat untuk Tes IQ pada Anak?

Berapa Usia Tepat untuk Tes...

Berapa Usia Tepat untuk Tes IQ pada Anak? – PapaMama pasti ingin mengetahui tingkat kecerdasan…
Hubungi Kami

Whatsapp / phone : 0811-181-1183
Email : taniakidsc@gmail.com
Alamat : Jl. Tanjung Duren Barat 1 No. 18
Jakarta Barat 11470 

Copyright © 2022. Tania Kid’s Center | Klinik Tumbuh Kembang Anak | Web Designed by Memarak