Cara Mendeteksi Stunting pada Anak – Stunting adalah salah satu bentuk permasalahan tumbuh kembang pada anak akibat adanya kekurangan nutrisi. Sedangkan ‘stunted’ adalah anak dengan kondisi tinggi badan kurang dari 2 standar deviasi kurva WHO. Stunting adalah kondisi anak yang mengalami stunted akibat kekurangan nutrisi dan infeksi yang berulang selama 1000 hari pertama kehidupannya.
Menurut data dari UNICEF, pada tahun 2020, sebesar 22% anak di dunia mengalami stunting. Di Indonesia, kasus stunting mencapai angka yang cukup tinggi yaitu sekitar 30%. Hal ini didukung data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2013 yang menunjukkan angka stunting sebesar 37,2%. Pada tahun 2018, angkanya menurun menjadi 30,8% namun masih masuk dalam kategori tinggi.
Content:
Cara Mendeteksi Stunting Pada Anak
Anak Pendek Tidak Selalu Stunting
Jika dirumuskan, mungkin ada 3 hal yang dapat dilakukan guna mencegah terjadinya stunting, yaitu: melakukan deteksi dini mengenali infeksi pada anak, dan memastikan bahwa pertumbuhan anak cukup. Perlu diingat bahwa anak tidak bisa begitu saja dilihat lalu dikatakan mengalami stunting. Mendeteksi stunting harus melalui beberapa proses terlebih dahulu.
Berikut adalah informasi selengkapnya:
Cara yang pertama adalah dengan melakukan pengukuran. Pengukuran dapat diartikan sebagai penimbangan atau pengukuran tinggi badan. Langkah selanjutnya adalah memplotting hasilnya berdasarakan kurva pertumbuhan versi WHO. Kurva tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kategori: berat badan menurut usia, tinggi badan menurut usia, dan berat badan menurut tinggi badan.
Di kurva tersebut terdapat beberapa garis. Garis hijau yang berada di tengah dan dibubuhkan angka (0) adalah garis tengah dari tinggi badan anak sesuai kurva WHO. Garis merah di atas dengan angka (2) dan garis merah di bawahnya dengan angka (-2) adalah batasan bawah tinggi normal anak.
Stunting sebenarnya dapat dicegah hanya saja dalam 1000 hari pertama atau sebelum anak berusia 2 tahun. Untuk itu, asupan gizi yang terbaik harus diberikan pada anak sejak masih dalam kandungan.
Apabila dalam kurva tersebut anak berada pada garis merah (-2), maka anak dapat dikatakan berperawakan pendek dan memiliki kemungkinan dampak stunting. Untuk menemukan kurva tersebut, cobalah cari buku kesehatan dengan tema Ibu dan Anak, atau mencarinya melalui mesin pencari di internet.
Baca juga: Apa Itu ADHD Pada Anak?
Selain pengukuran yang dilakukan dengan tinggi badan, dapat dilakukan pengukuran berat badan dan lingkar kepala anak. Tabel yang dapat dijadikan acuan juga dapat Anda cari di buku-buku kesehatan ibu dan anak, maupun di internet yang sudah sangat mudah diakses, salah satunya adalah tabel milik WHO. Upayakan agar melakukan pemantauan secara teratur. Misalnya, setiap satu bulan sekali, atau saat menghadiri kegiatan imunisasi.
Baca juga: Kapan Harus Skrining Tumbuh Kembang?
Di sisi lain, orangtua juga harus mampu lebih teliti untuk mengenali infeksi yang dialami anak. Infeksi yang berulang-ulang juga merupakan salah satu faktor gagal tumbuh yang mengarah kepada terjadinya stunting. Hal-hal yang dapat menginfeksi anak antara lain HIV, tuberculosis, penyakit jantung bawaan, maupun alergi susu sapi. Dengan memperhatikan hal ini, Anda sudah melaksanakan cara mendeteksi stunting pada anak.
Selain itu, pemberian ASI atau susu formula yang tidak mencukupi juga menyebabkan berat badan pada anak menjadi kurang optimal. Misalnya adalah kejadian di mana orangtua memberikan susu formula yang kurang dari takaran anjuran penyajiannya. Kalori yang dikonsumsi oleh anak juga akan berkurang sehingga penambahan berat badan tidak optimal.
Perlu diingat pula bahwa ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak, salah satunya genetik. Jika anak memilki postur yang lebih pendek dari anak lain seusianya, bukan selalu berarti dia mengalami stunting. Namun, yang perlu dikhawatirkan adalah jika proporsi berat dan tingginya tidak mengikuti alur/kurva yang telah ditentukan oleh WHO. Apalagi, jika hasil pengukuran-pengukuran menunjukkan hasil -2 di bawah standar deviasi.
Demikian adalah info mengenai cara mendeteksi stunting pada anak. Semoga informasi ini berguna dan membantu orangtua dalam memaksimalkan tumbuh kembang anak.
Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut mengenai berbagai permasalahan ibu dan anak, serta cara mengatasinya, Anda dapat klik di sini.
Baca juga:
Silahkan konsultasikan pertanyaan anda pada kami
Whatsapp / phone : 0811-181-1183
Email : taniakidsc@gmail.com
Alamat : Jl. Tanjung Duren Barat 1 No. 18
Jakarta Barat 11470
Copyright © 2022. Tania Kid’s Center | Klinik Tumbuh Kembang Anak | Web Designed by